Gananews – Banyuwangi | Kasus Tuberkulosis (TBC) yang tercatat di Jawa timur sebanyak 78.370 menduduki posisi kasus tertinggi ke-2 dalam skala nasional. Hal ini membuat “YAYASAN BHANU YASA SEJAHTERA (YABHYSA)” turut bergerak untuk masyarakat Banyuwangi.
Tuberkulosis atau yang lebih akrab disebut TBC di negara kita bukanlah masalah kesehatan yang asing, dengan gejala utama batuk, sehingga terkadang dianggap sebagai penyakit biasa. Padahal penyakit TBC merupakan salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian di dunia. Bahkan menurut Global TB Report tahun 2022, Indonesia berada di peringkat ke-3 sebagai negara dengan kasus TBC terbanyak sedunia. Kabupaten Banyuwangi sendiri menjadi urutan ke-6 kasus TBC terbanyak se-Jawa timur, yang menyumbang 2.547 kasus.
Atas dasar tersebut, Sub-Sub Recipient (SSR) Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera (Yabhysa) Peduli TBC Kabupaten Banyuwangi menggelar konferensi pers “Pernyataan Bersama Upaya Kolaborasi Penanggulangan Tuberkulosis di Kabupaten Banyuwangi.“ di salah satu hotel ternama, Hotel Aston Banyuwangi, Jl. Brawijaya, Lingkungan Cuking, Mojopanggung, Kec. Giri, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, yang digelar pada Jumat, 27/01/2023, mulai pukul 08.00 WIB.
Dr. Andriyani Hamzah, M.MRS, Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi berperan selaku narasumber dan juru bicara. Selain YABHYSA, dinkes, dan rekan media, acara juga dihadiri oleh perwakilan BAPPEDA, RS PKU Muhammadiyah Rogojampi dan Koalisi Organisasi Profesi Indonesia (KOPI) TB.
Yulia Putri Rahmida, SKM, MPH, menyampaikan, “Maksud dan tujuan pelibatan rekan media dalam kegiatan penanggulangan TBC adalah untuk mewujudkan mandat dari Perpres RI Nomor 67 tahun 2021 yang salah satu poinnya adalah tentang penyebarluasan informasi TBC secara masif melalui saluran komunikasi publik.” Lebih lanjut lagi Putri mengatakan, “harapannya agar upaya ini mendapat perhatian dari masyarakat luas dan juga menginisiasi komitmen dari para pemangku kebijakan.”
Adapun target yang akan dicapai dari kegiatan tersebut adalah terbentuknya rencana kerja bersama antara komunitas, dinas kesehatan, BAPPEDA, dan lintas sektor lainnya dalam meningkatnya notifikasi kasus TBC di fasyankes pemerintah maupun swasta.
Hj. Zunaidah, Amd.Kep. ketua cabang YABHYSA, Kabupaten Bayuwangi mengatakan, “Sejak tahun 2021 hingga saat ini, Yabhysa telah melatih 155 kader TBC dari 35 wilayah puskesmas di 20 kecamatan. Kontribusi nyata dari Yabhysa melalui kader-kader kami adalah adanya terselenggaranya 1.255 kegiatan investigasi kontak, dan adanya rujukan terduga TBC sebanyak 2.381 orang yang berhasil diperiksa secara standar, dimana 464 di antaranya positif TBC.” ungkapnya.
Dr. Andriyani Hamzah turut menambahkan,”TBC bukan merupakan aib ataupun penyakit kutukan atau keturunan, melainkan disebabkan bakteri TBC.” Beliau juga mengungkapkan bahwa pihaknya melalui puskesmas bersama dengan komunitas Yabhysa turun ke bawah, untuk memberikan sosialisasi informasi yang benar kepada keluarga pasien maupun masyarakat umum.
