BANYUWANGI, CAKRATARA – Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera (YABHYSA) Kabupaten Banyuwangi menggelar pelatihan bagi para Kader dalam penanggulangan terhadap penyakit Tuberkulosis atau TBC.

Ketua YABHYSA Kabupaten Banyuwangi, Hj. Zunaidah, Amd.Kep, melalui Staf Program YABHYSA Peduli TBC Yulia Putri Rahmida, SKM, MPH mengatakan bahwa pihaknya telah banyak berkontribusi aktif dalam penanganan bahaya TBC melalui kegiatan kadernya di masyarakat antara lain konseling, edukasi dan informasi tentang TBC pada masyarakat serta deteksi dini pasien.

“YABHYSA terbilang masih muda, tapi kami sudah aktif berperan dalam pencegahan dan penanggulangan bahaya TBC. Wilayah dampingan kami di Banyuwangi mencakup 16 kecamatan dari total 25 kecamatan. Kami berkoordinasi dengan petugas Puskesmas terkait dalam membina dan memfasilitasi kader-kader TBC di wilayah tersebut,” terangnya.

Dikatakannya, pada Senin tanggal 28 Juni sampai pada tanggal 30 Juni 2021, YABHYSA Banyuwangi melakukan pelatihan pada kadernya dengan tema Refreshment Kader TB dalam penemuan dan pendampingan pasien Tuberkulosis di Mirah Hotel Kelurahan Klatak Kecamatan Kalipuro Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur.

“Kami dari pihak dinas kesehatan sangat terbantu dengan kegiatan dari YABHYSA karena kader yang menemukan pasien TBC, mendampingi masyarakat untuk mendapatkan pengobatan secara standar. Kami dari dinas terkait juga memiliki MoU dengan YABHYSA untuk mengatur tata laksana kerja agar tidak tumpang tindih, dan jelas sekali kami sangat terbantu dengan adanya YABHYSA di Banyuwangi melalui kegiatan maupun aktivitas nya di masyarakat “jelas Sudarto Setyo Ngabdi Negoro. SKM, M.Kes kasie p2pm Dinkes, yang turut hadir pula dalam acara tersebut sebagai narasumber pada awak media.

Lebih lanjut Sudarto, pada masa pandemi ini indikasi pasien TB itu menunjukkan grafis yang menurun karena masyarakat itu kuatir jika sakit TB yang di derita itu dianggap covid itu yang ada di pikiran mereka jadi mereka tidak terdata, padahal penanganan maupun pengobatannya jelas berbeda.

Dirinya kuatir jika pandemi ini telah hilang justru penderita TB itu melonjak karena pada masa pandemi ini tidak terdata, karena masyarakat itu butuh informasi yang jelas dan tepat sasaran.

“Insya Allah dengan adanya YABHYSA masyarakat bisa terbantu, karena masalah kesehatan ini adalah masalah global yang tidak bisa cuma dari satu pihak saja yang berperan, butuh banyak peranan dari banyak pihak dari pemerintah, puskesmas, dan YABHYSA yang akan menjadi salah satu garda terdepan dalam pencegahan bahaya tuberkulosis di masyarakat,” tutupnya.

Satrawi (Darwis)
Cakratara